Lupita (^_^). Powered by Blogger.
RSS

Hello nice to meet you,
Feel free to comment and visit my facebook for more sharing..

with love
Loephytta~

MALANGNYA NASIBKU!!

Vondy  adalah sahabatku sejak kecil. Dia selalu ada di sampingku ketika aku membutuhkannya. Pada suatu hari, kesalahan fatal terjadi padaku. Aku mulai sedikit demi sedikit menyukainya. Karena sikapnya yang selalu mementingkanku dari pada orang lain. Itulah yang membuatku terkesan. Dia bagaikan seorang pahlawan bagiku. He is my hero!
[loephytta.blogspot.com]
Hari ini dia mengajakku untuk makan di sebuah restoran kecil di dekat sekolah. Aku berusaha berdandan secantik mungkin. Agar dia bisa juga melihat sisi kedewasaanku. Mungkin hal itu akan membuat dia suka padaku.

“Kok lama sekali?” tanyanya seperti biasa.
“Aku kan cewek!” bantahku.
“Dari mananya kamu cewek?” sindir Vondy.
“Terserah dech!” aku duduk dikursi tepat didepan Vondy.
“Mau pesan apa tuan putri?” tanyanya kembali ramah.
“Jus apel aja dech!” jawabku.
“Bener nich nggak mau tambah? Aku yang bayarin lho!”
“Nggak biasanya!”
“Aku kan punya sisi baik juga.”
“Siapa bilang?!”
“Udah dech! Nggak mau pesen cemilan?”
“Terserah kamu.”
Well....”
[loephytta.blogspot.com] Dia memanggil waitress yang sedari tadi hanya melongo di depan pintu.
Dia membisikkan sesuatu ke telinga waitress tadi. Genit banget??
“Eh, Sab. Aku dah lama pengen ngungkapin sesuatu ke kamu.”
“Apaan?” aku penasaran sambil menebak-nebak apa yang ingin dia katakan kepadaku. Atau jangan-jangan.....
[loephytta.blogspot.com] “Aku... aku...” katanya tersendat.
“Ayo cepetan! Aku penasaran nich!”
Jantungku berdegup dengan kencang. Apa sich yang ingin dia katakan?
“Aku...”
“Iya... kamu apa?”
“Aku... ehm... ehm... kebelet!” dia langsung ngeloyor pergi ninggalin kursinya.
DASAR! Batinku.
Loephy
Sehari setelah itu, dia mengajakku pergi lagi. Berdua. Ya... cuma berdua. Dia mengajakku ke taman. Suatu tempat yang jadi favoritku karena kesannya sangat romantic. Aku menyemprotkan parfum rose ke badanku secukupnya. Cukup untuk membuat nyamuk pingsan sebelum menyedot darahku. Tak lupa aku menggunakan baju merah untuk lebih menunjukkan ‘kemawaran’ku hari ini.
Tapi setibanya di taman, aku melihat dia mengenakan pakaian hitam! Bayangkan! Hitam! Tentu warna itu tidak cocok dengan bajuku yang kesannya begitu terang. Aku jadi ingin menangis. Ingin pulang dan mengganti bajuku dengan yang sesuai. Tapi... ah sudahlah!
“Di mana-mana tercium wangi mawar ya?”
“Ehm? Apa iya?” aku pura-pura tidak tahu. Padahal itu aku.
“Eh, kayaknya disekitar sana ada kumpulan mawar dech! Sebentar ya! Aku akan carikan untukmu.” katanya.
Sumpe lu?? Dia nyariin bunga mawar untukku?
Beberapa saat kemudian, dia kembali. Tapi dalam genggamannya bukan lagi bunga mawar. Tapi bunga nggak jelas yang bau sumpek dan sama sekali jauh dari kesan indah.
“Mana mawarnya?” todongku.
“Tadi udah aku cari. Tapi nggak ada. Terpaksa aku ngambil yang lain. Dapetnya ini.” Katanya menyerahkan bunga busuk itu.
“Dapet dari mana?” tanyaku sambil mencium-cium bunga nggak jelas itu.
“Di deket WC.” Katanya.
Sontak kubuang bunga itu dan ngacir meninggalkan dia yang melongo bingung.
Loephy
Sudah seminggu kami terus-menerus bertemu berdua. Maksud dia mengajakku pergi pun tidak pernah aku ketahui. Entah apa yang harus kulakukan.
Dia kemarin menelponku. Katanya, dia ingin mengatakan sesuatu kepadaku. Tentang hal yang selama ini dia sembunyikan kepadaku. Nada bicaranya serius. Sama sekali nggak memancarkan kebercandaan. Aku jadi ikut terhanyut arah pembicaraannya. Apa dia ingin mengatakan kalau dia suka padaku ya?
[loephytta.blogspot.com]
Loephy
Sebisa mungkin aku mengenakan pakaian yang terbaik. Sudah kubela-bela sampai basah terkena hujan karena harus beli dulu ke toko yang oke. Parfumku pun beda. Aku memakai parfum yang so cute. Agar memberi kesan aku adalah anak yang ceria. Dandanku pun dua jam lebih. Aku ke salon, mengurus masalah rambut lah, sepatu lah, aksesoris lah, de-es-be. Macam-macam lah pokoknya.
Nah, tiga jam kemudian... aku siaaappp!!!
[loephytta.blogspot.com] Aku sudah menunggu selama 10 menit di tempat janjian. Tapi dia belum muncul. Biasanya dia nggak pernah telat tuh! Ada apa ya?
“Hai?” sapanya ramah seperti biasa.
“Maaf telat. Aku kesini cuma mau memperkenalkan seseorang. Ini Rena. Pacarku. Sudah sebulan ini kita jadian. Aku selalu ingin mengatakan hal ini tapi tak sampai hati kalau kau tahu. Karena kamu kan belum punya pacar, jadi sebagai teman aku menyembunyikannya. Tapi aku sadar kalo sikapku yang seperti itu malah salah, makanya selama seminggu ini aku terus berusaha mencari tempat dan waktu yang tepat untuk mengatakannya. Maafkan aku ya?” jelas Vondy tenang.
Tak berapa lama....
GUBRAKK!!! Aku pingsan. Tak sadarkan diri.
[loephytta.blogspot.com] ~~**~~



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS